Buruh Gagal Temui Foke

Keringat Buruh. Sekitar dua ratus buruh yang tergabung dalam Forum Buruh DKI mengadakan unjuk rasa di depan Gedung Balai Kota Kantor Gubernur DKI untuk menuntut peningkatan kesejahteraan buruh di Jakarta.


Walaupun gagal bertemu Gubernur DKI Fauzi Bowo untuk menuntut kenaikan Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP) DKI, ratusan buruh ini tidak berhenti bersemangat dalam aksinya.

Mereka menunutut  UMSP DKI seharusnya lebih tinggi dari UMSK (Upah Minimum Sektoral Kabupaten) daerah penyangga seperti Bekasi, UMSP DKI untuk beberapa sektor mempunyai angka yang lebih rendah dari UMSK Bekasi.

UMSK Bekasi Kelompok I mencapai Rp.1849.000 atau 30 persen lebih tinggi daru UMK, sedangkan UMSK kelompok II sebesar Rp.1.715.000 atau sebesar 25 persen lebih tinggi dari UMK, Oleh karena itu, buruh meminta Gubernur DKI Fauzi Bowo untuk menetapkan UMSP Baru dengan angka minimal sama dengan UMSK Bekasi.

Selain itu, buruh juga menuntut agar sektor ritel (swalayan) dimasukkan dalam UMSP 2012 seperti yang sudah disepakati dalam rapat dewan Pengupahan DKI pada 25 Januari 2012.

Para buruh juga menuntut Gubernur DKI agar mencabut Pergub No.13 Tahun 2012 tentang UMSP.

Forum Buruh DKI sempat mengancam apabila tuntutan tersebut tidak dikabulkan, maka mereka akan melakukan unjuk rasa besar-besaran, melakukan mogok kerja massal dan menginap di depan Balai Kota Kantor Gubernur DKI Jakarta.

Akan tetapi, buruh membubarkan diri sekitar pukul 14.00 WIB setelah perwakilan mereka bertemu dan sepakat dengan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Deded Suhendar.

"Kami akan mengirim surat kepada Gubernur dan menemui beliau melalui Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Deded Suhendar," kata Wakil Sekjen LEM Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Yulianto di Balai Kota, Jakarta.

Buruh akan juga mengancam menggelar aksi unjuk rasa kembali pada Selasa (21/2) apabila surat yang ditujukan ke Gubernur tidak ditanggapi.

Posting Komentar

0 Komentar