Demo Freeport

Keringat Buruh, Aksi demo pekerja Freeport akhinya berujung anarkis, selain menewaskan salah seorang pekerja, dan melukai pekerja lainnya, juga menewaskan anggota Brimob. Wartawan pun tak luput dianiaya dalam peristiwa itu.

Anggota Brimob yang tewas dikeroyok para pekerja Freeport yang demo, bahkan senjatanya juga dirampas dan hingga kini belum ditemukan, bernama  Briptu Jamil dari  Resmob Satuan Por 2 Den D Brimob Mabes Polri

Dan wartawan harian Cahaya Papua babak belur dianiaya para pekerja yang melakukan aksi demo, kamera, telepon seluler, dan juga sepeda motor mereka dirampas, bernama Duma Tato Sanda.


Pemukulan terjadi ketika mereka meliput pembakaran tiga buah truk milik Freeport. Para pekerja mengamuk setelah tersiar kabar seorang rekannya meninggal tertembak dalam saat unjuk rasa berlangsung.

Sedangkan Juru Bicara Serikat Pekerja, Julius Parorongan menandaskan akan memanggil karyawan yang berbuat ulah. “Saya akan cek, ini memang keterlaluan, saya tidak sangka pekerja bisa seanarkis ini, usai ada yang ditembak tadi, karyawan memang mulai susah diatur,” ujarnya lagi.

Ia meminta pekerja pers menjauh dari lokasi mogok. “Karena situasinya bisa berubah dengan cepat, saya tidak ingin pers juga jadi korban.”

Seorang karyawan PT Freeport Indonesia, Petrus Ayamiseba, tertembak peluru tajam di bagian dada. Sementara korban lainnya kini masih dirawat di rumah sakit, kejadian di terminal Freeport Gorong-gorong Timika.
Insiden ini bermula ketika ribuan karyawan hendak ke areal tambang di Tembagapura melalui Terminal Gorong-gorong. Rencananya karyawan yang mogok sejak 15 September lalu itu akan memblokir areal tambang. “Kemungkinan ada perselisihan antara karyawan dan polisi dan di situlah aparat mengeluarkan tembakan, ada beberapa kali tembakan yang membuat karyawan kena,” ujarnya.

Ia tidak mengetahui secara pasti kronologis penembakan tersebut. Namun, dari penuturan sejumlah saksi, korban tertembak saat hendak melawan polisi. “Kami mengecam apa yang terjadi. Manajemen dengan bantuan polisi telah membunuh karyawan. Perusahaan harus bertanggung jawab atas 11 korban ini.”

Para korban yang luka diantaranya Leo Wandagau, Charly Suripto, Alus Komba, Melkias Rumbiak, Yunus Nguvuldujn, Philiton Kogoya, dan Ahmad Mustofa.

Juru bicara Kepolisian Daerah Papua, Komisaris Besar Polisi Wachyono memastikan, bila benar penembakan tersebut dilakukan oleh anggota kepolisian, maka yang bersangkutan akan diproses hukum. “Itu sudah pasti, anggotanya bila perlu akan dipecat.”

Hidup Buruh...

Posting Komentar

0 Komentar