
"Cuma insentif saja tidak cukup. Konsep insentif-nya ini yang harus betul-betul clear jangan dijanjikan kita dah capek janji-janji insentif itu tidak ada yang jalan," kata Sofjan Wanandi di Seminar Prospek Ekonomi Indonesia 2012, di Crown Plaza, Senin (19/12/11).
Sofjan mengaku secara prinsip pengusaha akan siap masuk tanam modal bidang infrastruktur. Lagi-lagi yang masih menjadi ganjalan pelaku usaha adalah soal birokrasi yang mengganggu sehingga mengurangi daya saing.
Sofjan juga mengatakan saat ini dari sisi upah tenaga kerja, Indonesia masih belum memberikan kenyamanan bagi investor. Adanya inflasi yang rendah tahun ini, malah disikapi dengan kenaikan upah buruh yang sangat signifikan untuk tahun depan.
Hasilnya banyak investor seperti dari Korea lebih menunda investasinya di Indonesia. Padahal mereka berencana akan merelokasi pabrik mereka dari China dibidang garmen, elektronika dan lain-lain.
"Misalnya tadi dia mau pindahkan investasinya dari China ke sini. Sebab Korea yang paling besar dalam labour intensive disini ada elektronik, garmen, dia sudah bilang sama saya. Tiba-tiba inflasi kita 5 persen pemerintah naikkan gaji 30 persen, mati dong dia mana bisa dia bersaing," katanya.
Seperti diketahui pemerintah bakal memberikan insentif bagi investor swasta maupun BUMN yang menanam modal di sektor infrastruktur. Langkah ini dalam rangka menutupi alokasi dana APBN pemerintah untuk infrastruktur yang sangat minim.
Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung mengungkapkan ada permasalahan dalam program masterplan percepatan dan perluasan ekonomi Indonesia (MP3EI). Menurutnya dari target kontribusi dana APBN dalam program ini selama 2011-2014 untuk dana infrastruktur yang mencapai Rp 400 triliun dari ribuan triliun yang dibutuhkan, kenyataannya realisasi alokasi anggarannya masih jauh panggang dari pada api.
Dikutip dari: http://finance.detik.com/read/2011/12/19/135959/1794556/4/sofjan-wanandi-capek-hanya-dijanjikan-insentif-oleh-pemerintah
0 Komentar