KHL Jakarta Masih Belum Final

Keringat Buruh. Penentapan Upah Minimum Propinsi (UMP) 2012, oleh Gubernur Fauzi Bowo tinggal menunggu hitungan hari. Sedangkan Dewan Pengupahan DKI Jakarta masih membahas menetapkan Kebutuhan Hidup Layak (KHL) dari hasil survey di 10 pasar tradisional di wilayah DKI Jakarta.

Menurut Encep Supriyadi, salah satu team survey dari Serikat Buruh, survey pasar telah dilakukan sebanyak delapan kali. Dan terakhir ditemukan angka KHL sebesar Rp. 1.559.000 (Satu Juta Lima Ratus Lima Puluh Sembilan Ribu Rupiah). sebesar inilah yang dikeluarkan oleh seorang pekerja lajang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari di kota metropolitan DKI Jakarta.


Sementara itu, Rusmiatun anggota Dewan Pengupahan dari wakil Serikat Pekerja menjelaskan angka dari BPS itu belum final. Pembahasan lanjutan akan dilakukan pada tanggal 19 Oktober 2011 mendatang. Saat itulah, akan ditetapkan berapakah angka kebutuhan Hidup Layak (KHL) yang disepakati oleh seluruh anggota Dewan Pengupahan. Dan hasilnya nanti tentu akan dimasukkan dalam rekomendasi yang diberikan kepada Gubernur DKI Jakarta, sebagai pertimbangan dalam menentukan UMP DKI Jakarta 2012.

Sedangkan menurut Abdul Darda, salah satu aktivis Forum Buruh DKI Jakarta pada bulan Agustus lalu, DPP ASPEK Indonesia juga melakukan survey di 10 pasar tradisional yang sama dengan yang dilakukan oleh Dewan Pengupahan DKI Jakarta. Dan saat itu ditemukan angka KHL untuk DKI Jakarta adalah sebesar Rp. 2.022.898,15.

Hasilnya beberapa aktivis buruh Forum Buruh DKI Jakarta, yang terdiri dari lintas Serikat Buruh Nasional mengaku kaget dan cukup kecewa terhadap angka KHL tersebut. Tidak cukup disitu, terakhir kali sidang Dewan Pengupahan DKI Jakarta yang dilaksanakan di Disnakertrans DKI Jakarta lantai 2, pada hari Rabu (12/10) kemarin, Badan Pusat Statistik (BPS) mengeluarkan angka jauh lebih rendah yaitu sebesar RP 1.529.000 (Satu Juta Lima Ratus Dua Puluh Sembilan Ribu Rupiah).

Joko Wahyudi, kordinator Forum Buruh DKI Jakarta, menegaskan pihaknya bersama dengan seluruh aktivis buruh DKI Jakarta akan terus mengawal proses ini, bahkan dia mengatakan tidak menutup kemungkinan Pemogokan di KBN akan terulang jika Gubernur DKI Jakarta menetapkan UMP 2012 tidak sesuai dengan kebutuhan riil buruh dan rakyat Jakarta.

Hidup buruh...............

Posting Komentar

2 Komentar

  1. Perjuangan di Jakarta harus sukses karena akan menjadi contoh di daerah. Hidup buruh Hidup Pekerja...

    BalasHapus