Jakarta: Cagub belum Serius Tangani Buruh


Keringat Buruh, Kehidupan sosial ekonomi di Jakarta tak bisa lepas dari sokongan dan perjuangan hidup kaum buruh, namun justru disesalkan pembelaan terhadap nasib buruh tak serius dalam kampanye para calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Akibatnya, wajar bila akhirnya buruh terpaksa berjuang dalam barisannya sendiri dari waktu ke waktu. Para cagub dan cawagub DKI seharusnya mengutamakan agenda perbaikan kehidupan buruh, mengingat tingkat ketergantungan kegiatan ekonomi di Jakarta baik langsung ataupun tidak, banyak melibatkan keberadaan buruh sebagai ujung tombak yang menguntungkan perusahaan.


Kurangnya perhatian terhadap agenda kesejahteraan buruh dari para cagub dan cawagub, menurut Jumhur, juga diperlihatkan melalui keengganan para calon yang akan memimpin Jakarta itu untuk berdialog dengan aktivis perburuhan, sehingga pemikiran dari kalangan tokoh buruh guna pembangunan ekonomi ibu kota, khususnya dalam menciptakan kesejahteraan pekerja tidak pernah terakomodasi.

Sejauh ini para buruh hanya dilihat sebagai kerumunan perusahaan yang bisa diabaikan kesejahteraannya padahal kaum buruh memerlukan kemartabatan hidup untuk masa depan lebih baik bagi keluarganya, maka jelas akan terus membuat kesenjangan antara kemajuan ekonomi di Jakarta dengan rendahnya nasib para buruh, di samping sikap itu juga membiarkan berlanjutnya perlakukan tidak adil oleh sebagian besar pelaku usaha kepada para buruh.

Lain halnya pelaku usaha besar di Jakarta cenderung hanya menerima keuntungan ekonomi demi kepuasan para pemilik modal, sedang di lain sisi menjadikannya tak peduli pada perbaikan kehidupan buruh untuk hidup layak. Seharusnya, penanganan masalah perburuhan dan perbaikan nasib buruh di Jakarta harus menjadi contoh terbaik untuk diikuti daerah lain, agar secara nasional dapat terbangun pemartabatan hidup buruh yang berdaulat di tanah air.

Posting Komentar

0 Komentar